Sebuahplat perunggu (α=1,8×10−5 ∘C−1) pada suhu 0°C mempunyai ukuran 40 cm × 20 cm. Jika plat dipanaskan dan suhunya menjadi 80°C, maka luas plat bertambah sebesar 138 0.0
Jika pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa beberapa benda dari Zaman Perunggu terbuat dari logam besi meteor - seperti salah satu belati yang dikuburkan bersama Raja Tutankhamun - studi terbaru ini menjawab pertanyaan tentang seberapa luasnya praktek tersebut dilakukan. Albert Jambon, dari National Centre for Scientific Research CNRS di Prancis, menganalisa artefak museum dari Mesir, Turki, Suriah dan Tiongkok, menggunakan X-Ray Fluorescence Spectrometer untuk menemukan apakah mereka semua berasal dari material yang sama. "Hasil terkini menunjukkan bahwa sebagian besar logam besi di Zaman Perunggu berasal dari meteorit," kata Albert. "Langkah selanjutnya akan menentukan di mana dan kapan peleburan logam terestrial itu terjadi." Besi di Zaman Perunggu? Sesuai dengan nama masanya, perunggu merupakan logam pilihan yang dipakai untuk membuat peralatan, senjata, dan perhiasan di Zaman Perunggu pada 3300 BCE. Bahannya tahan lama dan mudah didapat. Mereka meleburkan tembaga dan mencampurnya bersama timah serta logam lainnya. Baca juga Peti Harta Karun Misterius Ditemukan di Bangkai Kapal Bersejarah Sementara itu, Zaman Besi yang dimulai 2000 tahun berikutnya, mendapat namanya ketika manusia mulai mempelajari cara melebur besi dari batu mineral. Oleh sebab itu, para sejarawan sempat bingung dengan temuan peralatan dan senjata yang berbahan besi di Zaman Perunggu. Padahal, besi sangat langka pada masa itu dan belum ada yang menggunakannya. Lalu, darimana datangnya material besi tersebut? Kunci dari pertanyaan di atas adalah fakta bahwa besi dari meteorit yang jatuh ke bumi, mengandung banyak nikel. Ini tidak dimiliki oleh besi yang ada di bumi. Artefak dari logam meteorit Dengan bantuan X-Ray Fluorescence Spectrometer, yang menggunakan sinar X untuk menganalisa komposisi senyawa pada setiap obyek tanpa menyentuhnya, Albert mempelajari barang-barang yang ada di museum. Termasuk manik-manik, belati dan sandaran kepala. Baca juga Ternyata, Manusia Purba Eropa Punya Kotak Bekal Makanan Tentu saja, logam besi meteorit yang kaya akan nikel, ditemukan pada benda-benda antik tersebut. Bahkan, logam besinya sudah siap digunakan tanpa harus melelehkannya terlebih dahulu. Ini bukan sekadar cerita isapan jempol belaka dari Zaman Perunggu. Adanya analisa ini membantu mempersempit pilihan sehingga dapat membantu menemukan kapan dan di mana manusia mulai mengembangkan pengetahuan teknologi untuk memproduksi besi. "Studi ini menekankan pentingnya metode analisis untuk mempelajari evolusi penggunaan logam di masa lalu," pungkas Albert. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Sebuahpelat logam terbuat dari bahan perunggu (a=1,8 x 10^(-5)/ C) dipanaskan dari suhu 0 C sampai 80 C dengan ukuran seperti pada gambar berikut.Pertambahan luas pelat tersebut adalah . Suhu dan Pemuaian; Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor; Termodinamika; Fisika Kelas 11 SMASuhu, Kalor dan Perpindahan KalorSuhu dan PemuaianSebuah pelat logam terbuat dari bahan perunggu a=1,8 x 10^-5/ C dipanaskan dari suhu 0 C sampai 80 C dengan ukuran seperti pada gambar luas pelat tersebut adalah ....Suhu dan PemuaianSuhu, Kalor dan Perpindahan KalorTermodinamikaFisikaRekomendasi video solusi lainnya0640Hitung konversi satuan suhu berikut. a. 80 C=... K b. 27...0223Suhu tubuh seorang yang sedang sakit panas mencapai 104 F...Teks videoHai coffee Friends disini terdapat sebuah pelat logam yang terbuat dari bahan perunggu dengan Alfa atau koefisien muai panjang sebesar 1,8 kali 10 pangkat minus 5 per derajat Celcius kemudian plat tersebut dipanaskan dari suhu 0 derajat Celcius sampai 80 derajat Celcius artinya untuk mencari perubahan suhu atau Delta t kita dapat mencari selisih antara suhu akhir dengan suhu awal Karena suhu akhirnya yaitu 80 derajat Celcius kemudian suhu awalnya adalah 0 derajat Celcius maka Delta t = 80 derajat Celcius kemudian diketahui bahwa panjang dari tersebut adalah sebesar 15 cm sedangkan lebarnya adalah sebesar 10 cm dan tanyakan disini adalah berapakah pertambahan luas pada pelat tersebut atau Delta a untuk mencari Delta a kita dapat menggunakan rumus delta a = a 0 dikalikan dengan 2 kali Alfa dikalikan dengan Delta t nya Delta a merupakan pertambahan luas pada pelat logam lalu a0 adalah luas permukaan logam mula-mula lalu Alfa adalah koefisien muai panjang sedangkan Delta t adalah perubahan suhunya untuk mencari a0 kita dapat mengkalikan antara P atau panjang pelat logam dengan atau lebar pelat logam sehingga didapatkan persamaan delta h = p * l * 2 Alfa * Delta t kemudian disini kita dapat memasukkan nilai panjang platnya atau P yaitu 15 kali lebarnya yaitu 10 kemudian kalikan dengan 2 kali Alfa nya yaitu sebesar 1,8 kali 10 pangkat minus 5 per derajat Celcius dan kita kalikan dengan Delta t yaitu sebesar 80 derajat Celcius sehingga delta H = 4,302 kali 10 pangkat min 1 cm2 jadi jawaban yang tepat untuk soal kali ini adalah opsi B sekian untuk kali ini sampai jumpa di soal berikutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul Sebuahpelat logam terbuat dari bahan perunggu (α = 1,8 x 10 -5 °C -1 ) dipanaskan dari suhu 0°C sampai 80°C dengan ukuran seperti pada gambar. Pertambahan luas pelat tersebut adalah . 4,12 x 10 -1 cm 2 4,32 x 10 -1 cm 2 4,40 x 10 -1 cm 2 4,62 x 10 -1 cm 2 4,82 x 10 -1 cm 2 FF F. Furqoni Master Teacher Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta - Sebuah studi baru berhasil mengungkapkan hal yang cukup mencengangkan. Ternyata, sebagian besar senjata serta peralatan berbasis besi dari zaman perunggu ditempa dengan menggunakan besi yang berasal dari di atas mungkin terdengar aneh. Bagaimana mungkin ada besi di zaman perunggu?Namun, nyatanya beberapa artefak yang berasal dari zaman tersebut memang mengandung unsur besi. Salah satunya adalah belati firaun Tutankhamun yang ditemukan beberapa saat yang Zaman Perunggu dimulai sekitar 3300 SM di Timur Dekat dan sebagian Asia Selatan. Disebut Zaman Perunggu karena meluasnya penggunaan perunggu untuk berbagai hal, mulai dari senjata, peralatan serta dekorasi. Perunggu dibuat melalui peleburan timah, arsenik, serta logam lainnya. Hasilnya adalah bahan yang tahan lama dan relatif mudah tersebut menjadi pilihan utama sampai kemudian digantikan dengan besi sekitar 2000 tahun kemudian. Baca juga Kotak Bekal Zaman Perunggu Mengungkap Sejarah Evolusi Manusia Eropa Namun, bukan berarti besi tidak digunakan selama Zaman Perunggu. Para peneliti telah beberapa kali menemukan artefak besi yang berasal dari zaman sebelum Zaman besi ini pun menjadi pertanyaan besar yang menghantui peneliti. Masalahnya, sebelum dapat digunakan, biji besi harus dilebur terlebih dahulu dalam suhu yang sangat tinggi. Teknologi tersebut di luar kemampuan masyarakat saat itu. Sebuah teori menyebutkan bahwa peralatan besi di Zaman Perunggu terbuat dari meteorit mengandung logam yang bisa langsung terbukti benar, teori ini tentunya akan menjelaskan soal keberadaan zat besi di artefak di masa sebelum teknik peleburan berkembang, seberapa jauh orang zaman dulu mengetahui asal logam, dan apakah besi pada saat itu memang menjadi barang yang langka dan Jambon dari National Center for Scientific Research CNRS di Perancis mencoba mencari jawabannya. Dia melakukan analisis kimia terhadap beberapa sampel benda dari zaman Perunggu untuk menentukan apakah besi di zaman perunggu berasal dari bumi atau luar angkasa. Baca juga Terungkap, Orang Indonesia Sudah Pintar Bikin Perhiasan sejak Zaman Es Artefak yang berasal dari Mesir, Turki, Suriah, dan China ini kemudian dianalisis menggunakan spektrometer fluoresensi sinar-x Dengan peralatan ini, Jambon bisa melihat apakah logam berasal dari meteorit ataukah alami dari bumi. Pasalnya, besi meteorit biasanya mengandung kadar nikel dan kobalt yang lebih tinggi dibandingkan besi saja, semua sampel yang diuji ternyata memiliki kadar nikel dan kobalt yang sama dengan besi meteorit. Jambon pun menyimpulkan bahwa pada dasarnya, semua barang besi dari Zaman Perunggu terbuat dari besi meteorit sampai perkembangan proses peleburan kemudian menandai dimulainya Zaman Besi sekitar 1200 SM. "Hasil saat ini melengkapi analisis dari literatur yang menunjukkan bahwa sebagian besar atau semua logam dari Zaman Perunggu berasal dari logam meteorit," kata Jambon seperti dikutip dari New Atlas, Rabu 6/12/2017."Langkah selanjutnya adalah menentukan di mana dan kapan peleburan logam tersebut untuk pertama kalinya," imbuhnya. Penelitian ini telah dipublikasikan di Journal Archaeological Science. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

sebuahplat logam terbuat dari bahan perunggu jika koefisien muat panjangnya 1,8 x 10^-5 C^-1 dipanaskan dari suhu 0C sampai 80C dengan ukuran panjang dan lebarnya berturut turut 15 cm dan 10 cm hitung; pertambahan luas plat tersebut Iklan Jawaban terverifikasi ahli 3.9 /5 118 hendrisyafa Ao = 15 cm x 10 cm = 150 cm² ΔA = Ao.β. ΔT --> β = 2α

- Berdasarkan penemuan benda hasil kebudayaan manusia purba, fosil, dan artefak, para ahli arkeologi membagi masa prasejarah ke dalam dua periode, yaitu Zaman Batu dan Zaman Logam. Pada Zaman Logam, manusianya tidak hanya menggunakan peralatan sehari-hari dari batu, tetapi juga mampu membuat alat-alat dari logam. Manusia yang hidup pada Zaman Logam dikatakan telah mengembangkan teknologi yang cukup logam tidak dapat dipecah dan dipahat dengan mudah sebagaimana halnya batu. Pada periode ini, bahan-bahan dari logam diolah dan dibentuk menjadi beraneka ragam peralatan. Hal itu membuktikan bahwa manusia purba telah mengenal teknik peleburan logam. Zaman Logam juga disebut Masa Perundagian, sebab di dalam masyarakatnya muncul golongan undagi yang terampil di bidangnya masing-masing. Baca juga Zaman Batu Pembagian, Peninggalan, dan Kehidupan Manusia Teknik pengolahan logam Pada periode ini, masyarakatnya mengenal dua teknik pengolahan logam, yaitu Teknik Bivalve, atau teknik setangkup adalah cara pengolahan logam menggunakan dua cetakan dari batu yang dirapatkan. Teknik seperti ini dapat digunakan berkali-kali. Teknik Cire Perdue, adalah cara pengolahan logam menggunakan cetakan yang terbuat dari lilin dan tanah liat. Teknik ini hanya bisa dipakai sekali saja. Pembagian zaman logam Menurut perkembangannya, Zaman Logam dapat dibedakan menjadi tiga periode, yaitu Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman besi. Namun, kepulauan Indonesia hanya mengalami dua zaman saja, yaitu Zaman Perunggu dan Besi. Zaman Tembaga Pada periode ini, manusia purba baru saja mengenal logam sebagai bahan dasar membuat peralatan sehari-hari. Menurut para ahli, Indonesia tidak mengalami zaman ini, karena tidak ditemukan peninggalan sejarah berbahan tembaga di nusantara. Beberapa negara yang pernah mengalami Zaman Tembaga adalah Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Baca juga Zaman Neozoikum atau Kainozoikum Pembagian dan Ciri-ciri Zaman Perunggu Pada Zaman Perunggu, manusia purba mampu mencampurkan tembaga dan timah dengan perbandingan 310 untuk menghasilkan logam yang lebih kuat dan keras. Salah satu daerah pertama yang membuat perunggu adalah Sumeria di Mesopotamia. Ciri umum periode ini adalah masyarakatnya menggunakan perkakas dari perunggu, meskipun tempat dan waktu pengenalannya tidaklah bersamaan. Hasil-hasil kebudayaan Zaman Perunggu diantaranya 1. Nekara Nekara adalah semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup. Ada juga yang mengatakan bahwa nekara seperti dandang terbalik. Nekara umumnya digunakan dalam upacara keagamaan, seperti contohnya dalam ritual pemanggilan hujan. Nekara banyak ditemukan di Sumatera, Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti, dan kepulauan Kei. Di Alor, juga terdapat nekara yang disebut Moko karena ukurannya lebih kecil daripada di tempat lain. Sementara di Bali pernah ditemukan nekara dalam ukuran yang sangat besar. Baca juga Zaman Megalitikum Peninggalan, Sejarah, Ciri, dan Kepercayaan 2. Kapak CorongKapak corong juga dikenal sebagai kapak perunggu atau kapak sepatu, yang banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah dan Selatan, dan di Pulau Selayar. Bentuknya bermacam-macam, ada yang besar dan diberi hiasan, pendek dan lebar, bulat, dan ada pula yang berukuran kecil. Sedangkan kapak corong yang panjang di salah satu sisinya disebut sebagai candrasa. Kapak corong dan candrasa umumnya digunakan dalam upacara keagamaan serta perkakas rumah tangga. 3. Arca Perunggu Arca perunggu ada yang berbentuk manusia, ada pula yang berbentuk binatang. Umumnya berukuran kecil dan terdapat cincin di bagian atasnya. Di Indonesia, peninggalan arca perunggu ditemukan di Bangkinang Riau, Lumajang Jawa Timur, Palembang Sumatera Selatan, Limbangan Bogor. 4. Bejana Perunggu Bejana perunggu berbentuk seperti periuk, tetapi lebih langsing dan gepeng. Benda dari Zaman Logam ini ditemukan di tepi Danau Kerinci Sumatera dan Madura. Baca juga Zaman Mesozoikum Pembagian, Ciri-ciri, dan Peninggalan 5. Perhiasan Pada periode ini, juga ditemukan perhiasan seperti kalung, cincin, anting-anting, dan manik-manik dari perunggu. Zaman Besi Zaman Besi merupakan periode di mana manusia telah mampu membuat peralatan dari besi dengan cara melebur dari bijihnya kemudian dituang ke dalam cetakan untuk membuat alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan perkakas dari besi dinilai lebih sempurna daripada tembaga ataupun perunggu. Sebab, besi adalah logam yang sangat keras dan memiliki titik lebur sangat tinggi. Hasil peninggalan dari Zaman Besi yang ditemukan di Indonesia antara lain, mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata pedang, cangkul, dan sebagainya. Benda - benda tersebut ditemukan di Gunung Kidul Yogyakarta, Bogor, Besuki dan Punung Jawa Timur. Baca juga Zaman Paleozoikum Pembagian dan Ciri-ciri Zaman Logam di Indonesia Perkembangan Zaman Logam di Indonesia berbeda bila dibandingkan dengan di Eropa. Di Eropa, Zaman Logam mengalami tiga periode, sementara di Indonesia hanya mengalami Zaman Perunggu dan Besi. Zaman Perunggu merupakan fase yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Sebab, Zaman Perunggu dan Besi masuk secara bersamaan. Hasil kebudayaan yang ditinggalkan pun didominasi oleh alat-alat dari perunggu, sehingga Zaman Logam di Indonesia disebut juga Zaman Perunggu. Sedangkan alat-alat dari besi yang ditemukan pada Zaman Besi jumlahnya lebih sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu. Manusia purba Indonesia umumnya membuat peralatan dari logam sebagai senjata untuk berburu, mengerjakan ladang, serta keperluan upacara keagamaan. Referensi Sugiarti, Etty. 2010. Ensiklopedia Zaman Prasejarah. Semarang ALPRIN. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Zamanlogam menghasilkan berbagai macam peralatan hidup yang terbuat dari perunggu.. Berikut ini yang merupakan contoh benda-benda peninggalan pada zaman perunggu adalah? Waruga, kapak genggam, dolmen; Flakes, menhir, kapak penetak; Kapak corong, nekara, candrasa; Bejana, kapak perimbas, nekara; Kapak bahu, dolmen, candrasa BerandaSebuah pelat logam terbuat dari bahan perunggu α ...PertanyaanSebuah pelat logam terbuat dari bahan perunggu α = 1,8 x 10 -5 °C -1 dipanaskan dari suhu 0°C sampai 80°C dengan ukuran seperti pada gambar. Pertambahan luas pelat tersebut adalah ....Sebuah pelat logam terbuat dari bahan perunggu α = 1,8 x 10-5 °C-1 dipanaskan dari suhu 0°C sampai 80°C dengan ukuran seperti pada gambar. Pertambahan luas pelat tersebut adalah .... 4,12 x 10-1 cm24,32 x 10-1 cm24,40 x 10-1 cm24,62 x 10-1 cm24,82 x 10-1 cm2PembahasanMaka pertambahan luas pelat adalah Maka pertambahan luas pelat adalah Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!3rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!SKSyarafina Khoirunnisa Pembahasan lengkap banget©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
\n\n \n \n sebuah pelat logam terbuat dari bahan perunggu
Sebuahbola berorgga terbuat dari perunggu (koefisien muai linier α=18×10−6 /∘C ) bersuhu 0°C dengan jari-jari 1 m. Jika bola tersebut dipanaskan sampai 80°C, maka pertambahan luas permukaan bola adal - Suatu benda yang dipanaskan akan terjadi pemuaian. Pemuaian adalah perubahan ukuran suatu benda, baik panjang, luas, atau volume beda akibat kenaikan suhu. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, dan keseharian, peristiwa pemuaian umum terjadi pada kaca atau logam. Logam yang paling cepat memuai, memiliki koefisien muai α panjang paling besar. Ada dua jenis tipe soal dalam pemuaian yakni menghitung luas pemuaian dan panjang pemuaian suatu logam. Baca juga Perpindahan Kalor pada Air yang Dipanaskan dalam Panci AluminiumPerlu diingat, besar koefisien muai luas yang dimiliki suatu bahan adalah dua kali besar koefisien muai panjangnya atau β = 2α Berikut contoh soal fisika yang berkaitan dengan menghitung luas pemuaian pada logam Contoh soal 1 tangkapan layar contoh soal menghitung pertambahan luas pelat logam yang memuai. Sebuah pelat logam berbentuk persegi panjang berukuran 15 cm x 10 cm terbuat dari perunggu koefisien muai panjang alfa = dipanaskan dari 0 derajat C sampai 80 derajat C. Pertambahan luas pelat tersebut adalah.... Jawab Diketahui Ukuran logam = 15 cm x 10 cmα = ΔT = 80°C - 0°C = 80°C
\n\nsebuah pelat logam terbuat dari bahan perunggu
Sebuahpelat logam terbuat dari bahan perunggu α=1,8×10−5 ∘C−1 dipanaskan dari suhu 0°C sampai 80°C dengan ukuran seperi pada gambar. Pertambahan luas pelat tersebut adalah..
PembahasanDiketahui p = 15 cm l = 10 cm α = 1 , 8 × 1 0 − 5 ∘ C − 1 △ T = 8 0 ∘ C Ditanya △ A Menghitung luas awal A 0 ​ = p × l A 0 ​ = 15 × 10 A 0 ​ = 150 cm 2 Menghitung koefisien muai luas β = 2 × α β = 2 × 1 , 8 × 1 0 − 5 ∘ C − 1 β = 3 , 6 × 1 0 − 5 ∘ C − 1 Menghitung pertambahan luas △ A = A 0 ​ × β × △ T △ A = 150 × 3 , 6 × 1 0 − 5 × 80 △ A = 43200 × 1 0 − 5 △ A = 4 , 32 × 10 − 1 c m 2 Jadi, jawaban yang tepat adalah B. Jadi, jawaban yang tepat adalah B.
5NxGA.
  • 2crajywd2a.pages.dev/194
  • 2crajywd2a.pages.dev/321
  • 2crajywd2a.pages.dev/304
  • 2crajywd2a.pages.dev/382
  • 2crajywd2a.pages.dev/384
  • 2crajywd2a.pages.dev/92
  • 2crajywd2a.pages.dev/117
  • 2crajywd2a.pages.dev/313
  • 2crajywd2a.pages.dev/200
  • sebuah pelat logam terbuat dari bahan perunggu